Sebagai penggemar kopi, tentu saja teman – teman tidak asing lagi dengan jenis – jenis kopi yang akan saya paparkan kali ini. Yaitu espresso, cappucino, mochacino, dan latte serta latte art.
Tentu saja ada perbedaan yang signifikan antara jenis-jenis kopi tersebut. Selain dari rasanya, dari bentuk dan cara penyajiannya saja sudah berbeda. Nah, kali ini selain membahas apa saja perbedaan yang terdapat pada jenis-jenis kopi diatas, saya juga akan memaparkan tentang asal – muasal nama – nama kopi itu terbentuk.
1. Espresso
Image by @qaway_hama_azhy
Tahukah kalian apa itu espresso ?
Para penikmat kopi ulung pasti hafal betul dengan rasa khasnya yang pahit dan aroma segar dari kopi.
Espresso merupakan jenis kopi yang berasal Milan, Itali. Nama espresso sendiri memiliki arti yang unik yaitu berasal dari kata “express” yang berarti “cepat”. Konon, nama espresso muncul karena cara penyajiannya yang diharuskan cepat untuk para pelanggan. Perkembangan penyajian kopi sangatlah cepat diitali. Adapun cara penyajian atau pembuatan espresso adalah sebagai berikut.
Dalam secangkir espresso terdapat kurang lebih 600 komponen zat kimia seperti kafein, gula, dan protein. Emulsi yang berasal dari minyak kopi menentukan tekstur khas espresso yang kental seperti sirup. Demi mendapatkan tekstur tersebut, espresso harus dibuat dengan cara menyemburkan dengan tekanan tinggi, air bersuhu 90-98°C ke sebuah portafilter berisi 12-18 gram bubuk kopi yang dipadatkan dan menghasilkan larutan sebanyak 30-45ml. Jika dibuat dengan tepat, secangkir espresso akan memiliki lapisan busa keemasan yang disebut crema.
Image by @ristretto.cofferoaster
Sejarah unik sendiri untuk espresso, bermula dari seorang pengusaha hotel dari Italia bernama Angelo Moriondo. Kala itu Moriondo memiliki pengunjung caffe di hotelnya dengan jumlah yang tidak sedikit. Sedangkan untuk membuat secangkir kopi saja membutuhkan waktu dan proses yang lama. Dimulai dari pengeringan, penyangraian, menggiling, menyaring, hingga menyeduh. Hal tersebut membuat tamu dan pelanggan hotelnya merasa kesal karena menunggu. Kemudian ia pun menemukan ide untuk membuat mesin kopi espresso pertama di dunia dengan bantuan mekanik bernama Martina.
Hal tersebut tidak disangka Angelo Moriondo, bahwa mesin espressonya akan menjadi sejarah dunia dan sangat memuaskan pelanggannya. Kemudian mesin espresso diperkenalkan oleh Moriondo pada pameran General Expo pada tahun 1884. Melalui pameran tersebut, mesin espresso pertama dari Angelo Marindo memicu banyaknya improvisasi.
Salah satunya dikembangkan oleh Luigi bezzera pada tahun 1901. Kemudian menghasilkan mesin espresso kedua yaitu mesin espresso single shot.
Tak berhenti disitu, mesin espresso ini kemudian mengalami perbaikan lagi oleh Desiderio Pavoni, karena rasa kopi yang dihasilkan oleh mesin single shot milik Bezzera terdapat aroma terbakar dan rasa pahit yang berlebih. Mesin hasil perbaikan Pavoni memiliki hasil rasa kopi yang lebih baik dari sebelumnya.
Lalu pada tahun 1938, dunia kopi diguncang dengan penemuan mutakhir sempurna dalam sejarah espresso dunia. Seorang bapak evolusi espresso yang bernama Achille Gaggia berhasil menemukan lapisan busa keemasan yang berada di atas permukaan espresso yang saat ini disebut dengan Crema. Kandungan dari Crema sendiri adalah gula, protein dan sedikit minyak esensial dari kopi.
Nah, seru dan panjang bukan sejarah dari espresso sendiri. Untuk itu berterima kasihlah kita pada para pengukir sejarah dari espresso ini. Karena jika tidak ada kajian – kajian mesin espresso dari mereka, kita tak akan bisa menikmati rasa serta aroma lezat dan khas dari espresso.
2. Cappucino
Jenis kopi kedua yang akan saya perkenalkan adalah cappucino. Bagi teman – teman yang ingin menikmati kopi namun tidak tahan dengan rasa pahit dari kopi espresso, kalian bisa mencoba cappucino. Cappucino sendiri merupakan gabungan antara espresso dan susu. Namun, ada sejarah lain yang mengatakan bahwa cappucino berasal dari biji – biji kopi tentara turki yang tertinggal setelah peperangan. Tak pernah ada yang mengetahui kebenaran sejarah, karena kita hidup di jaman sejarah terkadang telah dilupakan.
Cappuccino biasanya didefinisikan sebagai 1/3 espresso, 1/3 susu yang dipanaskan dan 1/3 susu yang dikocok hingga berbusa. Definisi yang lain menyebutkan 1/3 espresso dan 2/3 mikrofon. Cappuccino berbeda latte macchiato yang kebanyakan terdiri dari susu dan sedikit busa.
Pada sejarah Italia, cappucino dinamakan dengan “little cup” yang dinikmati hanya pada saat sarapan di pagi hari. Karena perpaduan antara kopi dan susu dalam cappucino dipercaya mampu menambah stamina untuk menjalani hari.
Sebutan “little cup” sendiri diduga lahir dan terinspirasi busana sebuah kelompok religius. Mereka adalah para biarawan asal Capuchin atau lebih dikenal dengan Biarawan Capuchin. Para biarawan ini mengenakan jubah dan kerudung berwarna cokelat dengan kepala yang botak tercukur. Inilah yang menjadi inspirasi dari minuman cappuccino. Capuchin untuk “cappuccino” dan kepala botak para biarawan dinilai mirip dengan foam susu yang ada dipermukaan cappuccino.
Nah, selain itu pada sejarahnya cappucino juga disebut sebagai kepala biarawan. Wah sangat unik ya teman – teman sejarah dari cappucino ini. Untuk sekedar informasi penyajian, cappucino juga dapat dinikmati dalam bentuk ice di cuaca yang panas. Selamat menikmati cappucino di cangkir masing-masing.
3. Mochacino
Adakah teman – teman sahabat kopi yang menjadi pecandu coklat sekaligus kopi ? Tentunya pasti ada kan?
Bagi kalian yang sangat menyukai coklat dan kopi, lalu ingin menikmati keduanya sekaligus dalam waktu yang sama, kalian bisa mencoba jenis kopi yang satu ini. Mochacino tentunya. Mochacino merupakan olahan kopi espresso yang di padukan dengan coklat dan susu. Rasa mochacino ini begitu eksotis sekaligus unik karena perpaduan antara kopi, coklat dan susu.
Kini, mochacino tak kalah populer dengan cappucino. Bahkan sangat digemari para kaum muda – mudi pecinta kopi. Maka dari itu tak jarang jika berbagai caffe di penjuru dunia menyediakan menu varian kopi yang satu ini. Bahkan di Indonesia sendiripun sangat populer.
Adapun sejarah dari mochacino sendiri terinspirasi oleh Turin Coffee Bicerin, yaitu minuman yang tak kalah khas berasal dari Turin. Namun keberadaan bicerin coffe sendiri kalah populer dibandingkan dengan minuman kopi lainnya. Padahal jenis minuman kopi ini telah ada sejak tahun 1700-an. Maka dari itu terciptalah mochacino ini sebagai duplikat dari bicerin dan populer hingga saat ini.
Image by wikipedia
Bicerin sendiri dalam Bahasa Piedmont berarti “small glass”. Yang mungkin berarti secangkir minuman berukuran kecil yang menghangatkan. Aspek penting dari secangkir bicerin coffee adalah three layers atau tiga lapis espresso, cokelat dan susu yang harus terlihat jelas dari cangkirnya.
Sejauh ini belum ada caffe di Indonesia yang menyediakan bicerin coffe untuk menu varian kopi. Semoga saja setelah ini ada ya teman – teman sahabat kopi.
4. Latte dan latte art
Varian kopi yang membuat seni dan kopi menyatu adalah varian yang satu ini. Coffe latte. Coffe latte biasanya selalu dihubungkan dengan latte art, karena jika penyajian coffe latte tanpa art akan terasa hambar bagi peminumnya.
Latte atau coffe latte berasal dari bahasa Itali yang artinya kopi susu. Yaitu campuran antara espresso dan susu dengan paduan busa tipis diatasnya. Berbeda dengan cappucino yang memiliki foam lebih tebal, perbandingan antara kopi dan susu pada latte adalah 2:1.
Coffe latte ditemukan pertama kali pada tahun 1950 oleh seorang barista pertama di Italia yang bernama Lino Meiorin. Kala itu pengunjung caffe nya tidak terbiasa dengan rasa pekat dari cappucino tradisional sehingga pengunjung tersebut meminta untuk menambahkan lebih banyak susu pada espresso yang disajikan. Namun lama kelamaan Lino ingin terus menjual kopi tersebut dan menambahkannya pada menu di caffe dengan nama “coffe latte”. Saat itu ia menyajikan coffe latte dalam mangkuk, kemudian beralih menggunakan gelas bir. Hingga saat ini coffe latte disajikan dengan cangkir.
Nah, telah kita ketahui dasar dari latte. Seiring berkembangnya zaman, seni membuat kopi semakin bervariasi. Pada pertengahan tahun 1980-an, David schomer pria asal Amerika, sangat tergila – gila menciptakan seni diatas kopi. Kemudian dilanjutkan oleh seniman asal italia bernama Luigi Lupi. Namun yang paling ahli dalam pembuatan art pada latte adalah David schomer. Ia juga menciptakan sebuah buku pada tahun 1994 yang berisi bahwa ia telah mengembangkan bentuk hati dalam coffe latte sejak musim gugur tahun 1989. Dalam bukunya tersebut, schomer secara tidak langsung mematenkan bentuk hati dalam latte art.
Namun seiring berjalannya waktu, bentuk art pada latte art semakin banyak. Ada yang berbentuk tulip, angsa, kucing, serta bentuk lain yang masih banyak. Berikut contoh bentuk latte art di jaman sekarang.
Art mawar
Art unicorn
Art elang
Art beruang
Art tulip
Selesai sudah pembahasan kita tentang asal -muasal empat jenis kopi ini. Semoga bermanfaat untuk para pembaca serta semakin menambah wawasan kita tentang kopi ya teman – teman. Cukup sekian, sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.
Salam hangat dari bincang kopi,,
Tags:
Kopi