Kenali Jenis Kopi yang Anda Minum

Di mata dunia, kualitas kopi Arabika menempati urutan kedua setelah kopi Liberika. Karena kualitasnya yang tinggi, kopi ini juga berasal dari dataran tinggi. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 2000-6000 meter, dengan curah hujan tahunan 1200-2000 mm dan suhu 15-20°C. Kopi ini tidak cocok digunakan pada suhu mendekati titik beku, yaitu 5oC. Kopi arabika berasal dari pegunungan Ethiopia, Afrika. 


Kenali Kopi Nusantara Arabika


Kenali Jenis Kopi yang Anda Minum

Kopi arabika lebih menyukai tanah yang kaya bahan organik. Bahan organik ini dimanfaatkan tanaman sebagai sumber unsur hara dan menjaga kelembapan. Tingkat keasaman atau pH tanah yang dibutuhkan untuk kopi arabika adalah sekitar 5-6. Arabika merupakan varietas kopi dominan di Amerika Tengah dan Selatan serta sebagian besar negara Afrika Timur dan dianggap menghasilkan kopi dengan kualitas terbaik. Varietas Arabika terdiri dari banyak varietas atau kultivar/jenis berbeda yang dapat berkembang biak secara seksual satu sama lain.

Kenali Kopi Nusantara Arabika

Pohon kopi Arabika kerdil memiliki struktur seperti perdu dan tingginya 2-3 meter. Batangnya tegak dan membulat. Warna daunnya hijau mengkilat, seolah dilapisi lilin. Pangkal daunnya tumpul dan batangnya pendek. Struktur daunnya menyirip. Setelah musim hujan, kopi arabika mulai berbunga. Bunganya tumbuh di ketiak daun. Bunga kopi arabika berwarna putih dan diartikan melakukan penyerbukan sendiri, tidak ada perbedaan antara bunga jantan dan bunga betina. Dibutuhkan waktu 8-11 bulan sejak kuncup bunga terbentuk hingga buah siap dipanen. Buah kopi arabika berbentuk bulat seperti telur dan berwarna hijau, berubah menjadi merah cerah jika sudah matang. Buah yang sudah matang mudah rontok. Pohon kopi arabika mempunyai akar penyangga yang dalam. Akar yang dalam ini digunakan untuk menopang pohon, sehingga kecil kemungkinannya untuk roboh dan bertahan dalam kondisi kekeringan. Pertumbuhan akar diukur mulai saat pohon dikeluarkan dari persemaian.

Pohon yang perakarannya tidak tumbuh dengan baik, akan mengganggu produktivitas.Rasa yang di hasilkan dari kopi arabika adalah cenderung berasa asam dan memiliki beberapa varian rasa buah tergantung jenis arabika yang diminum. Biasanya jenis dari kopi arabika tergantung tempat kopi tersebut ditanam atau tumbuh.

Kenali Kopi Nusantara Arabika

Baca Juga : Tentang Kopi Robusta

Tipe Kopi Arabika


1. Typica

Kultivar ini dapat ditanam di daerah penghasil kopi. Ini adalah kultivar dari mana banyak kultivar lain telah dikembangkan. Pohon kopi Typica memiliki batang utama dengan batang sekunder yang tumbuh sedikit miring. Cabang lateral membentuk sudut sekitar 50-70 °C dengan batang vertikal untuk memberikan pohon berbentuk kerucut keseluruhan. Meskipun pohon kopi typica memiliki hasil yang rendah, mereka tetap menghasilkan kacang yang lezat dan berkualitas tinggi.

 Ada banyak varian bourbon; seperti Typica, banyak kultivar dikembangkan dari Bourbon. Awalnya dikembangkan oleh Perancis pada tahun 1708, tanaman khusus ini dibudidayakan di sebuah pulau di Samudra Hindia yang disebut “Bourbon” yang sekarang dikenal sebagai Reunion. Bourbon memiliki daun yang lebih luas dan ceri yang lebih besar daripada Typica. Seperti typica, ini juga merupakan tanaman berbentuk kerucut. Bourbon menghasilkan 20-30% lebih banyak buah daripada Typica dan menghasilkan minuman yang kaya rasa.

3. Caturra

Ditemukan di Brasil, dan dinamai berdasarkan kota tempat ditemukan, kultivar ini adalah versi Bourbon yang diubah. Meskipun ditemukan di Brasil, itu tumbuh lebih baik di Kolombia dan Amerika Selatan untuk menghasilkan minuman semarak dengan esensi zesty. Seperti Bourbon, ia memiliki daun lilin lebar dengan pinggiran bergelombang; Namun, lebih pendek dengan penampilan tebal dan lebat. Meskipun Caturra memiliki hasil yang lebih tinggi daripada Bourbon, ia menghasilkan minuman yang lebih ringan dan membutuhkan banyak perawatan untuk berkembang.

4.  Catuai

kultivar ini adalah hasil persilangan antara Caturra dan Mundo Novo. Seperti Caturra, Catuai adalah tanaman pendek dan lebat yang menghasilkan hasil tinggi. Catuai membutuhkan banyak perhatian dan pemupukan untuk berkembang, dan menghasilkan ceri kuning atau merah yang menghasilkan rasa seperti buah.

5.  Mundo Novo

Ini adalah hibrida yang dibentuk pada 1940-an sebagai hasil persilangan kopi Bourbon dan kopi Typica. Kultivar yang berproduksi tinggi ini tahan terhadap banyak penyakit, dan panennya sedikit lebih lambat dari jenis kopi lainnya.

6.  Blue Mountain

Tumbuh di Jamaika, kultivar ini muncul sebagai beragam kopi Typica dan dikenal karena ketahanannya terhadap penyakit berry kopi. Kopi Blue Mountain tumbuh subur di dataran tinggi dan umumnya tumbuh di Blue Mountains of Jamaica setelah diberi nama.


Tipe Kopi Nusantara Kopi

1.  Wamena

Kopi ini tumbuh di lembah Baliem pegunungan Jayawijaya Wamena, Papua.  tanpa menggunakan pupuk kimia. Kopi yang dikenal sebagai kopi organik  ini memiliki aroma dan cita rasa yang khas dibandingkan dengan cita rasa kopi Arabika yang lain. Jika kopi arabika biasanya ditanam dalam ketinggian di atas 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), kopi ini ditanam di sekitaran tebing dengan minimum ketinggian 2.000 mdpl. Proses panen dan lokasinya yang sulit dijangkau tersebut membuatnya semakin enak. Kopi wamena ini termasuk jenis kopi arabika yang langka. Rasa yang di hasilkan adalah mild, tidak terlalu asam dan juga manis. Jadi rasanya begitu pas.

2.  Toraja

Kopi Toraja Kalosi merupakan nama sebuah kopi yang berasal dari dua daerah yang berbeda. Biji kopi Toraja Kalosi di tanam di daerah pegunungan tinggi Sulawesi Selatan. Kalosi adalah nama kota kecil di Sulawesi yang merupakan tempat pengumpulan kopi dari daerah sekitarnya. Toraja adalah daerah pegunungan di Sulawesi, tempat dimana tumbuhnya kopi tersebut. Kopi Toraja juga sering disebut sebagai “Queen Of Coffee” karena memiliki rasa yang seimbang dan unik  dengan tingkat keasaman yang rendah, halus, lembut, serta cita rasa yang floral dan fruity. Sensasi rasa kopinya kuat. Juga ada rasa kecut. Pahitnya muncul di ujung lidah tak lama setelah di minum.

Kopi asal Tanah Toraja ini juga sangat tersohor kenikmatannya. Rasa identik dari kopi ini ialah kecokelatan, tembakau, atau caramel. Dari segi keasaman yang medium, cocok bagi semua kalangan yang tidak suka terlalu asam atau terlalu pahit. Selain itu, aroma herbal dari kopi Toraja tidak ditemukan didaerah lain dan inilah ciri khas yang dimiliki oleh Kopi Toraja. Satu hal yang membanggakan adalah bahwa kopi Toraja cukup dikenal dinegara-negara besar diseluruh dunia terutama di Jepang, Amerika Serikat, dan Jerman.

3.  Malabar

Malabar merupakan sebuah gunung api yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini terletak di bagian selatan Kabupaten Bandung dengan titik tertinggi 2,343 mdpl. Pasca panenya yang rapi dan terstruktur membuat hasilnya menjadi salah satu yang terbaik. Kopi yang berasal dari perkebunan kopi Malabar ini dikenal dengan nama “Kopi Java Preanger”, baik di Indonesia maupun di dunia. Kopi Malabar atau Java Preanger, berjenis kopi arabika ini memiliki karakteristik rasa kekentalan dan keasaman medium ke atas, rasa dominan cokelat dengan rasa akhir rempah, bahkan terkadang ada rasa nangka.

4.  Arabika Gayo

Kopi yang berasal dari daerah Tanah Gayo Aceh Tengah ini menjadi salah satu jenis kopi yang paling banyak dikonsumsi masyarakat maupun yang diekspor ke luar negeri. Kopi Gayo memiliki ciri unik dengan kekhasan aroma yang berbeda dengan kopi-kopi lain di Indonesia. Kopi Gayo menghasilkan sebagian besar jenis kopi Arabika terbaik. Cita rasa kopi Gayo sendiri terasa lebih pahit dengan tingkat keasaman rendah. Aromanya yang sangat tajam menjadikan jenis kopi ini sangat disukai. Bahkan, kopi ini menjadi penghasil kopi terbesar di Asia. Meskipun rasanya pahit, kopi Gayo memberi aroma gurih pada setiap tegukan. Kopi gayo juga merupakan varietas kopi arabika yang menjadi salah satu komoditi unggulan yang berasal dari Dataran tinggi Gayo, Sumatra, Indonesia. Kopi gayo telah mendapat Fair Trade Certified dari Organisasi Internasional Fair Trade pada tanggal 27 Mei 2010, Kopi gayo menerima sertifikat IG (Indikasi Geogafis) diserahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Indonesia. Kemudian pada Event Lelang Special Kopi Indonesia tanggal 10 Oktober 2010 di Bali, kembali kopi arabika gayo memperoleh peringkat tertinggi saat cupping score. Sertifikasi dan prestasi tersebut kian memantapkan posisi kopi gayo sebagai kopi organik terbaik dunia.

5.  Flores Bajawa

Flores merupakan pulau di Nusa Tenggara Timur yang menjanjikan keindahan alam Indonesia. Namun, tak hanya keindahan alamnya saja yang menjadi sorotan dunia, flores juga mampu memproduksi jenis kopi yang rasanya menyaingi kopi terbaik di dunia.. Kopi Flores Bajawa namanya, sebuah kopi yang berasal dari Kabupaten Ngada. Kopi ini tumbuh di dataran Flores yang subur meskipun di kelilingi oleh pegunungan yang masih aktif maupun tidak. Tanah dari tempat kopi ini dihasilkan, ternyata mengandung andosols subur dari abu gunung berapi yang ternyata sangat baik untuk menanam kopi. Dan jadilah kopi Flores Bajawa yang nikmatnya tak kalah dengan kopi nusantara lainnya. Kopi Flores Bajawa melalui proses giling basah. Kopi ini memiliki sedikit aroma cokelat, spicy, strong, citrus, bunga, hingga kayu dan sedikit bau tembakau pada rasa akhirnya. Sebuah keunikan yang mungkin tak didapatkan dari biji kopi yang berasal dari daerah lain.

6.  Kintamani

Kopi Kintamani menjadi salah satu kopi yang populer di Jepang, Eropa, dan beberapa negara Arab. Tujuan ekspor utama kopi Kintamani memang di tiga negara tersebut. Rasanya unik karena dominasi asam citrus segar dan aroma wangi bunga, dengan tingkat keasaman dan kekentalan sedang. Namun siapa sangka bahwa kopi jenis ini juga tumbuh di dataran tinggi bali, Indonesia.

Masih banyak lagi jenis kopi arabika yang ada di Indonesia. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak provinsi dan kaya akan sumber daya, bukankah ini sudah menjadi rahasia dunia?

Language Custom


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama